Togel mempunyai sejarah panjang di Tanah Air. Apakah sahabat Bonanza88 sudah tahu jika togel bukanlah nama resmi untuk taruhan satu ini ?
Togel sendiri merupakan sebuah singkatan dari “toto gelap”yakni judi dengan menebak angka yang bernama toto atau beken dengan sebutan togel.
Lantas, kenapa dapat disebut togel ? Dan kenapa dapat dilegalkan oleh pemerintah ?
Banyak orang Indonesia mengira jika judi togel hadir selepas era sumbangan dana sosial berhadiah yang lebih dikenal sebagai SDSB.
Padahal sebetulnya togel sudah ada di Tanah Air sejak era kolonial Belanda. Meski tak diketahui pasti kapan dan siapa yang membawanya ke Indonesia.
Namun begitu, dipastikan jika yang membawa judi tebak angka ini ialah para pedagang asing yang datang ke Nusantara.
Sahabat Bonanza88 ketahui jika sebelum Indonesia merdeka, kebudayaan lokal kita mengenal huruf latin dan juga angka romawi.
Dulunya, Indonesia yang merupakan kumpulan dari banyaknya kerajaan Hindustan memakai bahasa Sansekerta sebagai bahasa sehari-hari.
Kemudian datanglah Sidharta Gautama, seorang Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Budha dan Hindu merambah ke seluruh penjuru dunia hingga ajarannya menyebar ke Indonesia.
Singkat cerita, kerajaan Sriwijaya pernah menjadi sebuah pusat pendidikan Budha di seluruh penjuru dunia dan juga India.
Era Kolonial Belanda
Ketika Belanda berkeinginan mendirikan negara Indonesia serikat serta sistem kerajaan yang mulai dihapuskan, gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia (saat ini dikenal sebagai Jakarta) lantas mengatur sistem permainan lotre toto sebagai sebuah jasa hiburan serta cash market.
Saat itu, pusat perjudian untuk lotre toto pun mulai dibangun di sebuah kawasan ramai Batavia yang mana menjadi sebuah pusat pemerintahan serta perdagangan.
Sejak saat itulah sejarah judi togel tercipta di Indonesia. Penduduk lokal pun ikut terpengaruh orang Belanda bermain lotre toto. Siapa saja boleh memainkannya sebagian bagian dari strategi cash flow kolonial Belanda.
Caranya yakni dengan penarikan pajak yang didasarkan pada kebutuhan kas VOC yang cukup besar demi menjaga kekuasaan di Nusantara.
Era Orde Lama
Memasuki era orde lama, keberadaan lotre toto yang sebelumnya cukup laris di masa kolonial pun mulai redup hingga harus berhenti.
Berhentinya lotre toto pada era ini lantaran ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaan sang Presien Soekarno menilai jika praktik judi ini sangat meresahkan serta tak sesuai dengan ideologi bangsa.
Soekarno pun mengeluarkan sebuah peraturan Keppres No. 114 tahun 1965 yang mana menyatakan jika segala bentuk perjudian lotre dianggap ilegal lantaran dinilai merusak “moral anak bangsa”.
Peraturan khusus tersebut dikeluarkan pada masa pembentukan dan juga dibuatkannya Manifesto Politik (Manipol) sebagai sebuah hasil dari kompromi Soekarno serta D.N Audit
Diketahui sahabat Bonanza88, tujuan pembentukan Manipol ini sebetulnya untuk membuat seperti sebuah ”revolusi kebudayaan”.
Soekarno dan juga D.N Audit berupaya meniru contoh gerakan Great Leap Forward di China. Atau gerakan anti kebarat-baratan semisal pelarangan memutar lagu The Beatless dan juga pemutaran film barat.
Padahal tanpa ada yang mengetahui apabila kebijakan tersebut sebetulnya sudah gagal total. Hal tersebut tak ada yang seorang pun mengetahui hingga sang pendiri gerakan Mao Zhedong meninggal dunia.
Kebijakan Manipol akhirnya tak dapat bertahan lama lantaran perekonomian Indonesia semakin terpuruk hingga terjadi insiden berdarah yang menjadi sejarah bangsa yakni Gerakan 30 September 1965 (G30SPKI).
Sebetulnya, banyak misteri dan teka teki yang tertinggal dari G30SPKI hingga saat ini. Dalam insiden tersebut, terjadi sebuah penyandraan Soekarno sebagai tahanan penjara rumah sampai dengan kematian D.N Aidit yang misterius.
Kondisi tersebut menyebabkan asal muasal adanya pelanggaran HAM dari pihak Soeharto yang diduga lebih memilih sebagai pendukung gerakan PKI.
Lantas, setelah era Presiden Soekarno berakhir, Soeharto pun mengambil alih semua jabatan dan juga menjadi pemimpin yang juga dijuluki seorang tangan besi Indonesia.
Salah satunya, menghapus gerakan Manipol hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dan Orde baru di bawah pimpinan Soeharto.
Era Orde Baru
Setelah era orde lama lama berakhir. Sejarah togel di Tanah Air memasuki babak baru. Di masa pemerintahan Soeharto, lotre toto dapat kembali dimainkan masyarakat.
Hanya saja, sistemnya diatur oleh pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah. Di era orde baru ini, togel tak terdengar sebagai sebuah permainan judi yakni hanya sekedar kupon olahraga berhadiah.
Meskipun banyak mendapat penolakan dari berbagai pihak, kebijakan tersebut tetap berjalan dalam kurun waktu cukup panjang.
Sebagai sebuah negara baru merdeka otomatis membutuhkan banyak dana yang jika mengandalkan kas negara tidak akan mencukupi.
Oleh karena itu, pemerintahan pun harus memutar akal untuk mendapatkan sumber keuangan yang banyak dan cepat serta legal.